1.1.
Latar Belakang
Kayu sebagai bahan konstruksi yang masih banyak digunakan
di Indonesia, antara lain untuk keperluan rumah tinggal, jembatan dan
lain-lain. Keuntungan dari kayu yaitu sebagai bahan struktur bangunan yang
tahan terhadap gempa. Disamping itu ditinjau dari segi arsitektur, bangunan
dari kayu memiliki nilai estetika yang tinggi. Apalagi seperti kondisi saat ini
setelah terjadi gempa, masyarakat lebih memilih kayu sebagai bahan struktur
bangunan.
Pada konstruksi rangka batang ( truss ) terdapat
banyak batang yang dibebani desak seperti kolom, rangka kuda-kuda, dan lainnya
tidak dibuat tunggal, melainkan ganda. Hal ini disebabkan karena pada
konstruksi rangka terdapat batang yang dibebani desak, sehingga batang tunggal
tidak cukup kuat utuk menerima gaya aksial desak yang cukup besar, sehingga
terjadi tekuk ( buckling ). Untuk menghindari bahaya tekuk, maka
digunakan batang ganda yang dihubungkan oleh suatu pengaku lateral yang disebut
klos. Dengan menggunakan batang ganda, momen inersia menjadi lebih besar
sehingga batang tersebut menjadi lebih kuat.
1.2.
Rumusan Masalah
Pada struktur rangka batang banyak terdapat batang yang
dibebani desak, dalam hal ini khususnya adalah kolom. Kekuatan batang tunggal
umumnya yang tersedia sangat terbatas untuk mendukung gaya aksial desak yang
sangat besar. Untuk itu digunakan batang ganda dengan penghubung klos untuk
meningkatkan kekuatan kolom. Untuk mendapatkan kekuatan batang ganda yang
maksimal perlu dicari jarak klos yang efisien. Sehingga didapatkan jumlah klos
yg efisien. Jarak klos pada batang ganda akan divariasi dengan menggunakan satu
buah baut sebagai alat sambung.
1.3.
Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat
tekan batang ganda dengan variasi jumlah klos, sehingga didapatkan jumlah klos
yang mampu menerima Pmax terbesar.
1.4.
Manfaat
Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui :
1.
Mengetahui jumlah
efektif klos pada batang ganda, sehingga didapatkan jarak klos yang optimal
untuk mendapatkan kekuatan yang maksimal.
2.
Menambah pengetahuan
tentang konstruksi kayu yang masih jarang dilakukan penelitian.
1.5.
Batasan
Masalah
Agar
penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan dan lebih terarah serta mudah
dipahami maka perlu adanya batasan-batasan masalah sebagai berikut :
1. Kayu
yang digunakan adalah kayu glugu super
2. Dimensi
benda uji adalah ( b/h ): 4/6 cm
3. Dimensi
klos ( b/h ): 4/7 cm, L : 12 cm dan 4/7, L : 18 cm.
4. Sambungan
yang digunakan adalah sambungan baut tampang satu
5. Diameter
baut yang digunakan : 3/8 “ ( 10 mm )
6. Jumlah
baut yang digunakan adalah 1 buah, sesuai dengan PKKI 1961 untuk h > 18 cm
dipakai 4 buah baut, sedangkan h ≤ 18 cm dipakai 2 buah baut
7. Model
benda uji yang dibuat masing-masing 3 buah benda uji, yaitu :
a. Jumlah
Klos 2 : L = 200 cm, Lc = L = 186 cm
b. Jumlah
Klos 3 : L = 200 cm, Lc = L = 93 cm
c. Jumlah
Klos 4 : L = 200 cm, Lc = L = 62 cm
d. Jumlah Klos 5 : L = 200 cm, Lc = L = 46.5 cm
Skripsi
ini terdiri dari BAB I sampai dengan BAB V Full
Tidak ada komentar:
Posting Komentar