Translate

Kamis, 25 September 2014

Motivasi dan Pesan Moral Yang Terkandung Dalam Novel Sepatu Dahlan Iskan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Banyak pelajaran tentang pengalaman hidup yang dapat menginspirasi lahirnya sebuah karya sastra yang akhirnya dijadikan sebagai media untuk menyampaikan aspirasi, gagasan, ide, atau nasihat (petuah). Pada akhirnya berguna apabila diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sastra merupakan media pembelajaran yang banyak disukai orang untuk menyampaikan nilai atau “pesan moral” kepada orang lain (Kurniawan 2012: 2).
Sastra mempunyai fungsi sosial atau “manfaat” yang tidak sepenuhnya bersifat pribadi. Jadi, permasalahan studi sastra menyiratkan atau merupakan masalah sosial: masalah tradisi, konvensi, norma, jenis sastra (genre), mitos, simbol (Wellek dan Austin 1989: 109). Menurut Watt (dalam Endraswara 2011:22) karya sastra yang baik memberikan fungsi sebagai: (1) pleasing, yaitu kenikmatan hiburan. Karya sastra dipandang sebagai pengatur irama hidup hingga menyeimbangkan rasa. (2) instructing, artinya memberikan ajaran tertentu, yang menggugah semangat hidup. Karya sastra diharapkan mencerminkan aspek didaktif. Karya sastra telah menawarkan ajaran moral, kesadaran moral yang menjadi unsur penting dalam karya sastra.
Pesan moral dalam karya sastra adalah amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca mengenai baik buruk perilaku manusia yang hidup dalam masyarakat dengan tujuan memberikan gambaran mengenai perilaku positif. Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikan kepada pembaca (Nurgiyantoro 1995: 323).
Moral menjadi tolok ukur dalam hal menilai perilaku seseorang. Ketika seseorang memiliki moral yang baik tentunya akan dapat memilah mana kelakuan yang pantas mana yang tidak pantas, mana yang baik mana yang benar atau mana yang etis dan tidak etis. Kemampuan seperti ini tentunya sangat penting ditumbuhkembangkan dalam setiap personaliti manusia.
Perkembangan zaman tentu juga turut membawa perubahan. Perubahan dari berbagai sisi dengan segala efek positif-negatif, diantaranya pergeseran nilai-nilai moral dalam masyarakat. Kecenderungan dalam membenarkan yang biasa sudah menjadi realitas kehidupan sosial, padahal seharusnya konsep yang dianut adalah membiasakan yang benar.
Sebagai negara yang berbudaya yang sangat menjunjung tinggi moralitas, keadaan ini tentunya menjadi masalah bersama. Berbagai upaya dilakukan dalam hal memperkenalkan kembali moralitas ini pada individu, mulai dari didikan orang tua, sekolah, hingga karya sastra juga turut memberikan sumbangsih melalui novel-novel yang sarat akan pesan moral.
Keadaan ini semakin memperkuat peneliti untuk mengangkat judul “Pesan Moral dan Motivasi dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara: Tinjauan Sosiologi Sastra”. Pesan moral dan motivasi merupakan dua hal yang berkaitan. Keduanya berkaitan karena sama-sama memberikan efek positif dalam hal berbenah diri. Itu sebabnya, ketika sebuah novel sarat akan pesan moral maka novel tersebut juga memotivasi.
G.R Terry (dalam Malayu 2005: 145) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Motivasi itu tampak dalam dua segi yang berbeda, yaitu dilihat dari segi aktif dan dinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja, agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan dilihat dari segi pasif dan statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan sekaligus sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan.
Wiyono (dalam Endaswara 2011: 111) menyatakan bahwa sastra dapat menjadi alat pendidikan agama dan selanjutnya juga menjadi alat pendidikan moral. Moral adalah bagian hidup bermasyarakat. Pahlawan rakyat dan tokoh-tokoh sering membawa pesan ajaran moral. Itu sebabnya peneliti akan menelaah sejauh mana isi novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara ini mengandung pesan moral dan motivasi.
Sepatu Dahlan bercerita tentang tokoh Dahlan yang meski di usia muda harus menghadapi kerasnya hidup karena permasalahan ekonomi. Sepatu dan sepeda adalah barang mewah yang begitu diinginkan Dahlan karena dengan dua benda itu akan lebih mudah bagi Dahlan untuk menjemput ilmu di sekolah dan tidak perlu berjalan kaki hingga belasan kilometer. Memperbaiki pendidikan adalah cara paling tepat untuk terlepas dari belitan kemiskinan, itulah yang sekiranya ada di benak Dahlan. Novel Sepatu Dahlan merupakan objek penelitian ini yang dapat dikaji dari tinjauan sosiologi sastra.
Hakikat sastra dan sosiologi adalah dua ilmu yang tidak terlepas dari peran manusia dan kehidupannya. Keduanya memiliki kesamaan karena memiliki objek yang sama, yaitu manusia dan masyarakat (Ratna 2003: 2). Akan tetapi berbeda dalam hal penggarapannya, sosiologi lebih mengarah kepada faktual dan objektif sedangkan sastra lebih dominan pada rekaan atau imajinasi dan cenderung bersifat subjektif. Selengkapnya dalam buku Paradigma Sosiologi Sastra dituliskan sebagai berikut:
Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala-gejala alam. Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Perbedaannya, apabila sosiolog melukiskan kehidupan manusia dan masyarakat melalui analisis ilmiah dan objektif, sastrawan mengungkapkannya melalui emosi, secara subjektif dan evaluatif. Sastra juga memanfaatkan pikiran, intelektualitas, tetapi tetap didominasi oleh emosionalitas (Ratna 2003:4).
Objek yang dikaji sosiologi dan sastra adalah sama, maka lahirlah sosiologi sastra yang merupakan interdisiplin antara ilmu sosiologi dan sastra. Karya sastra yang selalu bersinggungan dengan kehidupan sosial bercermin pada zaman dengan segala aktivitas masyarakat yang imajiner di dalamnya merupakan representasi dari kehidupan nyata yang digabung dengan proses kreatif pengarang, maka sosiologi sastra membantu karya sastra untuk dinilai, dianalisis dan diinterpretasikan dengan konsep dan teori sosiologis.
Alasan lain yang menguatkan novel Sepatu Dahlan ini dipilih menjadi bahan penelitian adalah tanggapan yang luar biasa dari pembaca sehingga novel ini masuk dalam jajaran novel Best Seller, banyak komentar positif dari orang-orang yang dari segi intelligent sudah tidak diragukan lagi, sebut saja Andy F. Noya, host Kick Andy talk show yang selalu menghadirkan bintang tamu berprestasi dan menginspirasi, “....membangkitkan semangat setiap orang yang membaca...”. Komentar-komentar positif tersebut menjadikan peneliti semakin tertarik untuk membahas sejauh mana novel ini memberikan pesan moral dan motivasi.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
  1. Apa sajakah pesan moral yang disampaikan dalam novel Sepatu Dahlan?
  2. Bagaimanakah pesan moral disampaikan dalam novel Sepatu Dahlan?
  3. Apa sajakah motivasi yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan?
  4. Bagaimanakah motivasi disampaikan dalam novel Sepatu Dahlan?

1.3  Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan mencapai tujuan dengan baik maka diperlukan batasan masalah. Peneliti membatasi masalah hanya pada pesan moral dan motivasi yang mencakup pada: kejujuran, ketaatan dalam beribadah, ketaatan pada orang tua, loyalitas dalam berteman, pepatah yang memotivasi, motivasi dari teman, motivasi dari keluarga
1.4  Tujuan Penelitian
  1. Menguraikan pesan moral yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan.
  2. Mendeskripsikan pesan moral yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan.
  3. Menguraikan motivasi yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan
  4. Mendeskripsikan motivasi yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan.

1.5  Manfaat Penelitian
Manfaat Teoretis
  1. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap ilmu pengetahuan di bidang sastra, khususnya pada interdisiplin ilmu sosiologi sastra dalam hal menggali pesan moral serta motivasi yang terkandung dalam sebuah novel.
  2. Memperkaya khasanah sastra kepada pembaca mengenai studi sastra Indonesia tepatnya melalui pendekatan sosiologi sastra.

Manfaat Praktis
  1. Menegaskan kepada pembaca bahwa karya sastra tidak luput dari pengajaran tentang segala aspek kehidupan, diantaranya mengenai pesan moral dan motivasi yang terkandung dalam novel Sepatu Dahlan.
  2. Membantu para pembaca untuk memahami isi dari novel Sepatu Dahlan khususnya dalam hal pesan moral dan motivasi yang tidak semua tertulis secara eksplisit, melainkan memerlukan pemahaman dalam menganalisis isi ceritanya.


Skripsi ini terdiri dari BAB I sampai dengan BAB V Full. Untuk pengunjung blog saya bisa ini yang ingin mendapatkan contoh skripsi ini sebagai bahan pembelajaran maupun referensi dalam  menyusun skripsi anda dapat menghubungi pengelola blog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar