BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Semua perusahaan, baik perusahaan dagang, jasa, dan
manufaktur dalam melaksanakan kegiatan usahanya mempunyai tiga tujuan, yaitu
usaha mencapai laba yang maksimal, meningkatkan kelangsungan usaha perusahaan
dalam jangka panjang serta meningkatkan pertumbuhan dan pangsa pasar yang lebih
luas dari sebelumnya. Untuk mendapatkan laba maksimum sesuai dengan laba yang diinginkan
perusahaan, maka perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan
pesaing yang memproduksi produk yang sejenis. Ada beberapa cara yang dapat
ditempuh oleh perusahaan untuk meningkatkan laba yang diharapkan, yaitu menekan
biaya produksi maupun biaya operasi serendah mungkin tanpa mengurangi jumlah
produk dan kualitas dari produk yang dihasilkan, menetapkan harga jual sesuai
dengan laba yang ditargetkan dan meningkatkan volume penjualan.
Perusahaan yang ingin mencapai tujuannya perlu
menentukan harga jual yang akan direncanakan, maka diperlukan perhitungan harga
pokok produksi yang teliti dan tepat. Perusahaan membutuhkan informasi biaya
untuk mengklasifikasikan dan membebankan biaya-biaya produksi yang diperlukan dalam
hubungannya dengan perhitungan harga pokok produksi. Perhitungan harga pokok
produksi dapat memberikan informasi bagi pihak perusahaan dalam penetapan harga
jual, biaya yang terjadi, serta laba atau rugi atas produksi.
Perhitungan harga pokok produksi sangat dipengaruhi
oleh besarnya jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang, ada
3 unsur biaya-biaya tersebut, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Ketiga elemen ini harus dilakukan
sebaik-baiknya agar harga pokok produksi tidak terlalu tinggi atau terlalu
rendah maka laba yang didapatkan oleh perusahaan tidak mencerminkan keadaan
yang sebenarnya, sebaliknya jika harga pokok terlalu tinggi, maka hal ini akan
mengakibatkan harga jual menjadi tinggi sehingga sulit bersaing dengan
perusahaan lain yang memproduksi barang sejenis. Dengan perhitungan harga pokok
produksi yang tepat, maka dapat ditentukan harga pokok penjualan pula.
Penetapan harga pokok produksi harus benar-benar memperhatikan elemen-elemen
yang terkait didalamnya sehingga dapat dilakukan pengendalian biaya produksi
dengan tujuan dicapainya efisiensi biaya. Perhitungan biaya produksi sangat
bergantung pada sifat produk yang diproses, berdasarkan pesanan atau secara
massa.
Perusahaan yang memproduksi barang berdasarkan
pesanan, system perhitungan biaya produksinya menggunakan sistem pesanan/metode
harga pokok pesanan. Khusus untuk perusahaan yang memproduksi barang
berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi setiap pesanan sangat
diperlukan perusahaan untuk mempertimbangkan menerima atau menolak pesanan.
Dalam pembebanan terhadap biaya overhead pabrik untuk perusahaan yang
berproduksi berdasarkan pesanan menggunakan tarif yang yang ditentukan di muka.
Salah satu perusahaan yang berproduksi tersebut diatas adalah perusahaan Meubel
“Usaha Rizki Ilahi” yang berlokasi di
jalan Sultan Agung merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertukangan
kayu. Kegiatan perusahaan ini adalah menghasilkan meubel baik berdasarkan
pesanan maupun bukan pesanan seperti kursi siswa, meja siswa, meja kantor,
kursi kantor, rak buku dan papan tulis. Pemilik “Usaha Rizki Ilahi” harus
bersaing dalam menawarkan produknya yaitu dengan cara menawarkan produk dengan
kualitas yang baik dan dengan harga yang bersaing. Oleh sebab itu pengalokasian
dan perhitungan biaya-biaya produksinya harus disusun dengan tepat agar
diperoleh harga pokok produksi yang tepat pula.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih
judul laporan akhir ini dengan judul "Perhitungan Harga Pokok Produksi
Meubel pada Usaha Dagang Rizki Ilahi".
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan dan informasi yang penulis
peroleh dari " Usaha Dagang Rizki Ilahi '', maka penulis menemukan
permasalahan yaitu:
1. Belum
mengklasifikasikan unsur-unsur harga pokok produksi yaitu biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2. Belum
menyusun Laporan Harga Pokok Produksi, sehingga harga jual yang ditetapkan
perusahaan belum tepat.
Berdasarkan permasalah-permasalahan diatas, maka
yang menjadi masalah pokok dari perusahaan tersebut adalah belum melakukan
pengklasifikasian dan perhitungan harga pokok produksi meubel pada "Usaha
Dagang Rizki Ilahi".
1.3
Ruang Lingkup Pembahasan
Untuk mencapai agar penulisan laporan akhir ini
sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup
pembahasan sehingga permasalahannya tidak terlalu luas dan menyimpang serta
kesimpulan dapat ditentukan. Dalam penulisan laporan akhir ini, penulis
membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada proses penghitungan dan
pengamatan terhadap unsur-unsur harga pokok produksi meubel atas penjualan
kursi siswa, meja siswa, dan rak buku yang dimasukkan ke dalam harga pokok
produksi selama tahun 2012 dengan menggunakan metode harga pokok produksi
pesanan.
1.4
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui pengklasifikasian unsur-unsur biaya produksi secara tepat yang
dibebankan dalam perhitungan harga pokok produksi pada usaha meubel “Usaha
Dagang Rizki Ilahi”.
2. Untuk
mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok produksi yang tepat pada usaha
meubel “Usaha Dagang Rizki Ilahi”.
1.5
Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan laporan akhir
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi
Perusahaan
Sebagai bahan masukan untuk usaha meubel
“Usaha Dagang Rizki Ilahi” mengenai pengklasifikasian biaya, pembebanan biaya
dan perhitungan harga pokok produksi yang tepat.
2. Bagi
Lembaga
Sebagai bahan referensi dalam penyusunan
laporan akhir di masa yang akan datang bagi mahasiswa-mahasiswi khususnya di
Jurusan Akuntansi yang terkait dengan masalah perhitungan harga pokok produksi.
Skripsi ini
terdiri dari BAB I sampai dengan BAB V Full
Tidak ada komentar:
Posting Komentar