BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
UD.
Rezeki Baru merupakan industri makanan yang bergerak di bidang pengolahan ubi
menjadi keripik singkong yang beralamat di Jalan Nusantara Provonsi Bengkulu.
Saat ini ada 7 variasi rasa keripik ubi yang ada di UD.RIZKI ILAHI yakni rasa
balado, rasa jagung bakar, rasa pecal, rasa sapi panggang, rasa keju, lada
hitam dan rasa bawang pedas. Pabrik ini mengalami permasalahan pada sistem
pengendalian biaya produksi yang tinggi yang berimbas pada naiknya harga jual.
Terjadinya pembengkakan biaya produksi dikarenakan belum adanya manajemen biaya
yang baik. Penetapan biaya yang dipakai perusahaan saat ini didasarkan pada
data biaya masa lalu yang kemudian dibuat taksiran biaya yang akan terjadi.
Kelemahan
dari sistem ini yaitu taksiran tidak didasari perilaku biaya sehingga dapat
menyebabkan terjadinya selisih biaya yang cukup besar dimana biaya-biaya tidak
langsung ikut dimasukkan ke biaya produksi. Selain itu penetapan biaya seperti
itu tidak akan memberikan informasi yang memadai untuk tujuan pengendalian
biaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Akibatnya biaya produksi menjadi
lebih mahal.
Dengan
meningkatnya harga jual akan mengakibatkan daya saing perusahaan menurun. Hal
ini tentunya dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Setiap perusahaan
harus memiliki daya saing yang tinggi. Daya saing perusahaan berkaitan dengan quality,
cost, delivery dan service. Perusahaan harus mampu menghasilkan
produk dengan kualitas yang baik, harga yang rendah, pengiriman yang cepat dan
memiliki pelayanan yang memuaskan. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan
manajemen yang efisien dan kompetitif. Untuk itu diperlukan suatu sistem biaya
yang dapat memberikan informasi biaya dan menentukan besar biayanya. Sistem
yang memberikan informasi tersebut adalah Activity Based Costing, sehingga
bisa dijadikan sebagai acuan dalam penetapan harga jual
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang, rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah kondisi
perhitungan biaya yang merata (sistem biaya tradisional) untuk setiap jenis
produk yang berdampak pada harga jual.
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Membandingkan
biaya produksi keripik ubi berdasarkan pendekatan metode Activity Based
Costing System (ABC System) dengan sistem biaya tradisional yang
diterapkan perusahaan selama ini.
2. Dengan
penerapan ABC System, perusahaan dapat menetapkan harga jual produk
berdasarkan perolehan harga pokok produksi (HPP)-nya.
3. Manfaat
bagi pihak perusahaan adalah dapat membantu dalam menghasilkan informasi biaya
produk yang sebenarnya.
4. Manfaat
bagi mahasiswa yaitu dapat memahami suatu metode Activity Based Costing
System dalam perhitungan biaya produksi perusahaan.
5. Manfaat
bagi Fakultas yakni membangun hubungan baik dengan perusahaan melalui
penelitian ini.
1.4.
Pembatasan Masalah dan Asumsi
Penelitian
Agar
penelitian ini dapat tercapai secara efektif, maka diperlukan pembatasan
masalah. Adapun batasan-batasan yang digunakan antara lain :
a. Objek
Penelitian adalah keripik ubi dengan 6 variasi rasa yakni rasa balado, rasa
jagung bakar, rasa pecal, rasa sapi panggang, rasa keju, lada hitam.
b. Biaya
produksi adalah biaya produksi langsung dan biaya produksi tak langsung
c. Studi
kasus melakukan penerapan metode Activity Based Costing System pada
perusahaan
Asumsi yang digunakan adalah :
a. Harga
bahan baku, biaya upah, rekening listrik tetap selama melakukan penelitian
b. Tingkat
permintaan tetap selama melakukan penelitian
c. Sistem
produksi berjalan normal
Skripsi
ini terdiri dari BAB I sampai dengan BAB V Full
Tidak ada komentar:
Posting Komentar