Translate

Kamis, 18 September 2014

Fermentabilitas in vitro dan produksi biomassa Mikroba ransum komplit yang mengandung Jerami sorgum, konsentrat dengan Penambahan suplemen pakan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kesadaran masyarakat akan gizi membuat peningkatan kebutuhan produk – produk peternakan seperti susu, daging dan telur. Salah satu produk peternakan yang selalu dibutuhkan adalah susu yang dihasilkan oleh sapi perah dengan kandungan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan maupun pemeliharaan kesehatan tulang. Peningkatan permintaan akan produk peternakan seperti susu akan mendorong peternak untuk meningkatkan produksi susu yang dihasilkan oleh ternaknya melalui peningkatan kualitas ransum yang diberikan. Nutrien yang terkandung dalam pakan merupakan prekursor pembentukan susu karena dapat mempengaruhi pola fermentasi rumen (Arora, 1989). Keseimbangan dan ketersediaan nutrien dalam ransum penting diperhatikan selain harga yang murah agar dapat terjangkau oleh peternak.
Pakan yang diberikan peternak seringkali mengalami defisiensi nutrient sehingga mempengaruhi kebutuhan ternak untuk hidup pokok maupun produksi karena peternak kekurangan biaya. Selain itu, minimnya pengetahuan peternak dapat membuat kerugian yang besar karena kualitas susu yang tidak memenuhi standar maupun jumlah mikroba yang melebihi batas normal. Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi defisiensi nutrien pada sapi perah yaitu dengan pemberian ransum komplit berkualitas.
Ransum komplit merupakan jumlah total bahan makanan yang diberikan kepada hewan untuk periode 24 jam (Hartadi et al., 1997) dan mengandung campuran hijauan, konsentrat maupun suplemen yang memenuhi kebutuhan nutrisi ternak serta dapat meningkatkan efisiensi pemberian pakan. Hijauan yang digunakan pada penelitian ini yaitu jerami sorgum yang terdiri dari bagian batang dan daun dimana biji dari sorgum telah terlebih dahulu diiradiasi dengan sinar gamma untuk meningkatkan produktivitasnya. Sorgum (Sorghum bicolor L.Moench) merupakan salah satu hijauan yang potensial untuk digunakan sebagai pakan ternak karena tanaman sorgum tahan kering, salinitas tinggi, genangan, maupun hama dan penyakit. Selain itu, dalam penanaman sorgum memerlukan pupuk lebih rendah (Soeranto, 2007). Selain hijauan, dalam ransum komplit juga mengandung konsentrat sebagai pakan yang kaya akan sumber protein atau sumber energi, serta dapat mengandung imbuhan pakan (Saragih, 2003) dimana konsentrat yang digunakan pada penelitian ini merupakan konsentrat sumber protein komersil dengan kandungan protein kasar sekitar 8%. Untuk melengkapi kebutuhan mineral, protein by-pass dan menurunkan jumlah mikroba dalam susu, perlu ditambahkan suplemen pakan dalam ransum komplit seperti Suplemen Pakan Multinutrien (SPM) atau Suplemen Kaya Nutrien (SKN).
SPM merupakan suplemen pakan pengembangan dari Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) dengan kualitas lebih baik dan harga yang lebih murah serta melalui uji in vivo nyata dapat memperbaiki produksi dan kualitas susu sapi perah (Rafis, 2006). SPM dibuat dengan proporsi molases sebesar 10% dan lebih kecil dibandingkan dalam UMMB (29%), karena ketersediaan dan harga molases yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka harga SPM juga lebih murah dibandingkan dengan UMMB (Suharyono et al., 2005).
Pengembangan SKN dilakukan dengan menggunakan bahan baku local berupa limbah pertanian dan limbah industri. Pengkayaan suplemen pakan menggunakan bahan seperti onggok, ampas tahu, bungkil kelapa, kombinasi daun kembang sepatu dan ampas teh (agen defaunasi serta sumber tannin) dan campuran mineral organik. Dalam pengembangan SKN, kunyit juga digunakan untuk memperbaiki kualitas susu dengan membantu penurunan populasi mikroba kontaminan susu (Tanuwiria et al., 2006).
B.     Rumusan Masalah
Peningkatan efisiensi pemberian pakan untuk meningkatkan pendapatan peternak perlu dilakukan. Hal tersebut dapat didukung dengan pembuatan ransum komplit berkualitas. Keterbatasan penyediaan hijauan sebagai bahan makanan utama ternak ruminansia terutama pada musim kemarau mendorong penggunaan sumber hijauan yang tahan terhadap keadaan kering. Sorgum dikenal sebagai tanaman yang tahan terhadap kekeringan dan adaptif di segala jenis tanah. Konsentrat sebagai pakan pelengkap perlu ditambahkan untuk meningkatkan produktivitas ternak. Akan tetapi, fluktuasi kualitas konsentrat yang beredar di kalangan peternak perlu disiasati dengan penggunaan suplemen pakan. Suplemen pakan digunakan untuk mengkoreksi kekurangan nutrien dalam memenuhi kebutuhan ternak. Ransum komplit ini menggunakan dua macam suplemen pakan, yaitu SPM dan SKN. SPM dikembangkan dari UMMB untuk mengatasi keterbatasan penyediaan bahan baku.
Sedangkan SKN dikembangkan dari SPM dengan pengkayaan berupa tambahan mineral organik, campuran agen defaunasi dan sumber protein by-pass serta kunyit untuk memperbaiki kualitas susu peternak. Penggunaan jerami sorgum sebagai sumber hijauan, konsentrat dengan penambahan suplemen pakan dalam ransum komplit diuji secara in vitro untuk mengetahui fermentabilitas serta besar produksi biomassa mikroba.
C.    Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio terbaik dalam ransum komplit pada kombinasi penggunaan jerami sorgum, konsentrat dan dengan penambahan SPM atau SKN terhadap fermentabilitas in vitro dan produksi biomassa mikroba dengan menggunakan metode uji gas Hohenheim.


Skripsi ini terdiri dari BAB I sampai dengan BAB V Full. Untuk pengunjung blog saya bisa ini yang ingin mendapatkan contoh skripsi ini sebagai bahan pembelajaran maupun referensi dalam  menyusun skripsi anda dapat menghubungi pengelola blog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar