Translate

Sabtu, 06 September 2014

Perencanaan Mesin Press Pada Ampas Tebu

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Ampas tebu merupakan hasil buangan dari proses pembuatan gula. Sebelumnya ampas tebu hanya digunakan untuk bahan bakar ketel, kemudian ampas tebu dimanfaatkan oleh petani jamur. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan kertas, maka dicari alternatif lain sebagai bahan baku kertas yaitu ampas tebu. Perkembangan selanjutnya, ampas tebu digunakan sebagai makanan ternak, pupuk, wallboard,dan Iain-lain. Sehingga ampas tebu semakin dikenal dalam dunia industri.
Kendala yang timbul dengan adanya penjualan ampas tebu ini adalah mengenai hal pengangkutan dan penyimpanan ampas tebu. Karena ampas tebu berbentuk serat maka untuk memindahkan ampas tebu ke dalam truk digunakan tenaga manusia dan juga setelah sampai tujuan, ampas tebu diturunkan dengan cara serupa. Hal ini memakan waktu yang lama, kurang praktis dan juga kapasitas pengangkutan tidak bisa maksimum. Mesin press ampas tebu yang lama didisain dengan mesin uap sebagai penggerak dengan dimensi ampas tebu yang telah dipress adalah 300 x 400 x 600 mm.
Dengan kapasitas ampas tebu yang dihasilkan mesin press yang lama, maka terjadi penumpukan ampas tebu, karena kapasitas ampas yang keluar dari mesin giling lebih besar dibanding ampas tebu yang masuk ke mesin press ampas tebu. Untuk kondisi yang lampau, keadaan ini tidak menjadi masalah, karena ampas tebu tidak mempunyai nilai ekonomis selain untuk bahan bakar ketel .Tapi dengan meningkatnya kebutuhan ampas tebu dalam bidang industri, maka semua ampas tebu dimanfaatkan.
1.2              Perumusan Masalah
Pada pabrik gula, dimana penulis mengadakan penelitian mempunyai masalah yaitu penumpukan ampas tebu. Karena kapasitas ampas tebu yang lebih besar dibanding mesin press ampas tebu, sehingga memakan tempat. Kapasitas ampas tebu adalah 30 % dari kapasitas giling yaitu 12,5 ton/jam dan kapasitas ampas tebu yang masuk ke mesin press adalah 6,25 ton/jam sedangkan sisanya dibawa conveyor menuju ke ruang pembakaran ketel. Kapasitas pengepresan mesin press yang lama adalah 1,4 ton /jam, sehingga terjadi kelebihan atau penumpukan ampas tebu sebesar 4,85 ton/jam. Mesin uap torak pada mesin press ampas tebu yang lama menggunakan mesin uap torak sebagai penggeraknya. Hal ini kurang praktis dan harga mesin uap torak yang sangat mahal. Sehingga penulis merencanakan mesin press ampas tebu dengan kapasitas yang lebih besar dan menggunakan motor listrik sebagai penggerak.
1.3              Tujuan Perencanaan
Tujuan perencanaan mesin press ampas tebu ini adalah untuk mengurangi penumpukan ampas tebu dengan memperbesar kapasitas pengepressannya. Dengan meningkatkan kapasitas pengepressan maka, ampas tebu mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dan juga lokasi pengepressan menjadi lebih bersih.
1.4              Batasan Masalah
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis melakukan perhitungan yang menitik beratkan pada perencanaan mesin press ampas tebu yang lebih baik dibanding sebelumnya, sehingga dapat dijadikan salah satu alternatif dalam membuat mesin press ampas tebu. Untuk membatasi ruang lingkup penulisan tugas akhir ini, maka penulis menentukan batasan pembahasan yaitu: rangkaian dan sistem elekronik tidak dibahas.
1.5              Metode Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah yang timbul dalam penulisan tugas akhir ini, penulis melakukan pengamatan terhadap karakteristik ampas tebu dan percobaan mekanisme pengepressan. Untuk menunjang penyelesaian masalah ini, penulis menggunakan studi literatur dengan mengumpulkan data-data dan menganalisa dengan rumus-rumus dari referensi.

Skripsi ini terdiri dari BAB I sampai dengan BAB V Full

Tidak ada komentar:

Posting Komentar